4 dari 5 Konsumen Jerman Melihat Peningkatan Upaya Penipuan Online, AI Menimbulkan Kekhawatiran yang Semakin Besar

4 dari 5 Konsumen Jerman Melihat Peningkatan Upaya Penipuan Online, AI Menimbulkan Kekhawatiran yang Semakin Besar

Menurut survei Visa baru-baru ini, 83% konsumen Jerman berpendapat telah terjadi peningkatan upaya penipuan online di tahun lalu, dan 91% di antaranya telah menjadi sasaran upaya tersebut. Lebih dari 1.000 orang ikut serta dalam jajak pendapat pada bulan Mei 2024, yang dilaksanakan oleh lembaga penelitian pasar forsa (https://www.forsa.de/) dan mengungkap kekhawatiran yang semakin besar mengenai penipuan yang dimungkinkan oleh kecerdasan buatan (AI). ). Meskipun 77% responden berpendapat bahwa teknik biometrik seperti sidik jari dan pengenalan wajah dapat meningkatkan keamanan pembayaran, 94% responden khawatir bahwa AI dapat membuat penipuan lebih sulit dideteksi di masa depan.

Menurut survei, teknik penipuan populer seperti pesan kejutan, phishing, dan penipuan kakek-nenek sering terjadi. Enam puluh empat persen melaporkan telah menemukan email phishing yang mengaku berasal dari bank, dan delapan puluh persen mengatakan mereka menerima komunikasi palsu dari perusahaan pengiriman. Pesan teks fiktif yang mengaku berasal dari anggota keluarga telah diterima oleh 42% responden, dan 14% juga pernah menerima panggilan serupa. Enam puluh empat persen responden mengatakan mereka pernah mendengar tentang "penipuan cinta", yaitu penipu yang membuat akun fiktif di aplikasi kencan atau media sosial untuk membina koneksi demi uang.

Terdapat kekhawatiran umum mengenai potensi penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam penipuan, meskipun sebagian besar konsumen (59%) yakin dengan kemampuan mereka dalam mengenali situs web atau email palsu. Menurut laporan tersebut, 94% peserta khawatir AI akan mempersulit deteksi aktivitas penipuan. Deepfake adalah konten media yang dihasilkan atau diubah dengan kecerdasan buatan. Dari mereka yang berusia di atas 35 tahun, 27% pernah mengalaminya secara sadar. Selain itu, menurut 29% responden, kecerdasan buatan digunakan di sektor perbankan untuk menggagalkan penipuan. Dengan sendirinya, Alat pendeteksi penipuan yang didukung AI dari Visa menyelamatkan perekonomian dunia dari kerugian hampir $40 miliar pada tahun 2023.

Tobias Czekalla, kepala Visa Jerman, menekankan peran ganda AI, dan menunjukkan bahwa meskipun AI merupakan alat bagi penipu, AI juga penting untuk mencegah penipuan. Ia menyoroti bahwa Visa menggunakan lebih dari 100 model AI yang berbeda untuk melindungi pembayaran, yang telah membantu menurunkan tingkat penipuan pada transaksi Visa ke titik terendah sepanjang masa.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap pembayaran digital sedang menuju ke arah yang benar. Pembayaran kartu nirkontak kini dianggap aman oleh 79% responden, naik dari 75% pada tahun sebelumnya. Terdapat peningkatan signifikan dalam kepercayaan terhadap pembayaran seluler, meningkat dari 37% menjadi 49%, sementara kepercayaan terhadap penggunaan kartu debit untuk pembayaran online meningkat dari 49% menjadi 58%.

Terdapat perbedaan pandangan dalam survei mengenai potensi dampak AI. Dari responden yang disurvei, 38% melihat adanya peluang dalam AI, sementara 54% lebih khawatir terhadap ancaman yang ada. AI menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap generasi tua dibandingkan generasi muda; 65% orang yang berusia di atas 60 tahun merasa khawatir, dibandingkan dengan 45% orang yang berusia di bawah 35 tahun.

Survei Visa menyoroti meningkatnya kekhawatiran pelanggan Jerman mengenai penipuan online, dengan peningkatan signifikan dalam upaya penipuan yang dilaporkan dalam 12 bulan sebelumnya. Meskipun teknik penipuan konvensional masih banyak digunakan, mengidentifikasi aktivitas penipuan lebih sulit karena kemungkinan penyalahgunaan kecerdasan buatan. Namun, peningkatan keamanan masih menjanjikan berkat perkembangan keamanan biometrik dan pencegahan penipuan berbasis AI. Untuk menjaga kepercayaan dan keamanan konsumen seiring dengan berkembangnya pembayaran digital, penting untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan potensi yang diberikan oleh AI.

Code Labs Academy © 2025 Semua hak dilindungi undang-undang.